Senin, 21 Desember 2015

Pesan Dari Pak Guru Sableng

Seperti kemarin, masih seperti kemarin. Semua hal yang sama tentang apapun tentangmu tentang  segalanya. Hari pertama liburpun terasa sangat-sangat begitu hampa. tanpa ada yang menemani, tanpa ada yang berarti. Planning untuk berpetualang sendiripun terpaksa gagal total akibat insiden kemarin.  Nilai raportpun tak banyak berubah dari semester lalu. Disyukuri segala yang ada itulah yang terbaik. Mencoba untuk fokus dan lebih fokus adalah sebuah janji yang mungkin sangat berarti bagiku. Sebuah harapan yang menjadi suatu arti untukku kedepannya. Meski semua itu tak pasti, karena yang ada didunia ini gak ada yang pasti.

sumber :http://www.yuniarwijananto.com/
Malam ini, duduk didepan salah satu wifi corner yang berada tidak jauh dari rumahku sambil menulis postingan ini tanpa sadar terlintas dibenakku segala tentangmu. Pernah kuingat pesan dari seorang guru sableng, seorang pak guru yang kukenal dari tempat ini juga yang menurutku sangat beruntung karena ia memiliki istri yang cantik serta sabar. Tapi istrinya menurutku adalah salah seorang yang merugi karena mau dinikahi oleh guru sableng ini. Entah seberapa besar cinta serta sabar istrinya tersebut, karena setiap hari pak guru sableng ini menghabiskan 1/3 harinya di wifi corner. Kadangpun istrinya yang sehabis mengajar les menunggunya sampai selesai. Tapi yang namanya cinta itu akan sabar menunggu. Mungkin itu bullsyit, tapi aku percaya itu. Guru sableng itu pernah bercakap bahwa "kalo pacaran itu gak usah dibawa perasaan, belum tertu pacar kamu itu akan jadi istrimu kelak". antara percaya dan gak percaya tentang hal itu. Tergantung cara menyikapi seseorang tersebut terhadap orang yang ia sayang kalo menurutku. Mungkin ada orang yang yakin kalo pacarnya itu bisa jadi istrinya, mungkin juga ada yang tak percaya.

Segelas susujahe serta ratusan kuaci menemaniku malam ini. Malam tanpa terlihat bulan dan bintang yang nampak diangkasa ini. Entah kemana mereka, mungkin mereka berkoalisi dengan mentari yang tak mau nampak. Mentari yang mungkin marah terhadapku, atau entah i do no. Yang pasti kuakan berusaha serta selalu berdoa agar mentari selalu menyambut setiap pagiku. Serta semoga pak guru sableng serta istrinya segera di beri momongan yang sholeh dan sholehah.

Selamat malam -- lr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar